Pages

31.8.19

Rindu.

'eh !'
'apa ?'
'aku cinta kamu.'

Terima kasih sayang, sore ini semakin rindu aku sama kamu. 

27.8.19

Random Thought : Anak

Sedang antri didepan poli gigi. Kebetulan poli gigi disini bersebelahan dengan poli anak. Banyak ketemu bayi-balita, jadi pengen punya anak dongggg, tapi masih gabisa ngebayangin biayanya. Hahaha

Ngomong-ngomong tentang anak, rencananya aku menikah usia 27, mungkin punya anak ketika aku berusia 28. Ketika anakku berumur 20 tahun, usia awal masuk kuliah, aku berusia 48 tahun. Sepertinya aku harus benar-benar belajar mendidik anakku biar mandiri sejak dini. Bukan karena aku ngga mampu membiayai dia ya, tapi buat masa depan dia juga. Karena, aku di usia 26 tahun ini merasa menyesal ngga lebih awal bisa mandiri, terutama mengenai mandiri financial, mengembangkan skill sehingga benar-benar bermanfaat buat seenggaknya dirinya sendiri. Mendidik anak tu proses belajar ya.

Ngomong-ngomong tentang anak, pengen rasanya investasi dari sekarang untuk biaya pendidikan anak.

26.8.19

Balada tandon air.

Tadi pukul 5 sore aku nyalakan air buat isi tandon, seperti biasa aku chat mba dwi untuk meminta tolong mematikan air kalo dia pulang, soalnya aku takut matiin kalo udah gelap. 21.59 hujan lebat mulai turun. Seiring dengan hujan turun, mba dwi mengabarkan dia engga pulang, langsung panik aku gimana air tadi siapa yang matiin. Aku coba mengekspresikan kepanikanku tapi gaada respon dari mba vivid, sedihnya aku. Kuberanikan diri buat menghubungi mas Anggi, serius deh aku gamau ngerepotin orang-orang yg terlalu banyak dalam hidupku kalo ngga terpaksa. Setelah cerita, lega udah aku, thank you mas Anggi, aku pun mulai menutup telingaku dan mulai memejamkan mata. Tiba-tiba mba vivid memanggil, 'airnya udah dimatiin sama izwan,' hadeuh bilang kek. Malunya akuuu, gara-gara masalah air aja melibatkan 6 orang.
Emang paling salah tu mengandalkan dan bergantung pada orang lain. Never again.

22.8.19

Bumi.

Tagar PrayForTheAmazon ramai di jejaring sosial Twitter beberapa waktu ini menyusul adanya kebakaran hutan Amazon yang disebut merupakan upaya deforestasi, yang mana tindakan ini dilakukan sengaja oleh pihak tertentu. Kebakaran hutan ini mengejutkan dan membuat panik seluruh dunia mengingat hutan Amazon merupakan paru-paru dunia.

Sore ini aku scroll Twitter dan menemukan postingan seseorang dengan menampilkan 3 foto yang disusun menjadi kolase, fotonya antara lain sampah yang memenuhi permukaan laut, antartika yang mencair, juga kebakaran hutan Amazon. Ngeri ngga sih. Kepunahan yang akan terjadi diakibatkan oleh manusia itu sendiri. Makhluk yang dibilang sempurna, memiliki akal, memiliki nurani, tapi menyebabkan kerusakan atas dirinya sendiri.

Aku jadi bertanya, bagaimana bumi 20 tahun lagi?  Bagaimana bumi ketika aku berusia 50 tahun nanti?

20.8.19

Rumah.

Siang ini begitu masuk jam istirahat, aku langsung pulang ke kontrakan. Niatnya sih tidur siang ya, tapi tiba-tiba aku ingat suasana rumahku ketika tidur siang. Ada bapak dan ibuk dengan segala beban di kepala dan hatinya, ada lalu lalang kendaraan yang lewat begitu saja di depan toko kami, ada kucing yang tidur melingkar di tempat favoritnya. Rumah, selalu hangat menaungi jiwa-jiwa yang sempat berputus asa yang berlindung didalamnya. 

19.8.19

Random Thought : Pamit Tidur

Malam ini listrik mati, hanya ada aku dan mba Dwi di rumah. Jam sudah menunjukkan pukul 22.00, mba Dwi masih berkutat di dapur dengan perut laparnya, sedangkan aku memilih untuk di kamar saja. Selesai memasak, mba Dwi menawarkan kudapannya padaku, tapi kutolak karena aku sudah menggosok gigiku sebagai ritual sebelum tidur. Di malam yang sepi dan gelap gulita itu, hanya ada cahaya dari kamar mba Dwi, sorot flashlight dari handphonenya menerangi seluruh ruang kamarnya. Aku pun memutuskan untuk menutup pintu, sebagai tanda aku akan tidur. Seketika aku teringat kebiasaanku sejak dulu, pamit ketika akan tidur, yang sudah tak menjadi kebiasaan semenjak kos di bu Yasin dekat Kampus saat kuliah dulu.
Dulu, saat aku masih di rumah, tiap malam sebelum tidur pasti akan berpamitan ke kedua orang tuaku. Iya, padahal serumah. Kebiasaan itu terus berlanjut hingga aku kuliah, berada dikos baru, aku pamit kepada mba kos, sempat mba Tiwi berceletuk 'lucu banget sih kenapa pamit segalaaa?' hihi. Sudah kebiasaanku. Sekarang kebiasaan itu sudah engga aku lakukan lagi, entah kenapa. Mungkin keadaan tidak mendukung saja.

Sesederhananya pesta pernikahan tu ngga ada yang sederhana.

Setuju ngga sih ?
Kita sering liat, atau dengar bahwa, 'enak tu di luar negeri, nikahnya ngundang orang-orang terdekat aja, dekorasinya bagus, terasa intimate.' Kenyataannya ? Pernikahan outdoor di Indonesia, dekorasinya aja engga murah. Apalagi dengan table decorations manis ala-ala pernikahan orang luar negeri. Mari kita ambil contoh pernikahan luar negeri dari blog Onefabday : A Floral Fairytale Marquee, ini manis banget dan pernikahan idamanku banget.

11.8.19

Proposal Pengajuan Budget Pernikahan

Judulnya bikin ngakak, hahahaha. Menindaklanjuti keluhan pasangan karena biaya pernikahan yang banyak, akhirnya aku membuat daftar perintilan pernikahan lengkap dengan biayanya. Udah mirip proposal gitu deh ya ampun. Tapi gapapa, dengan begitu apa yang ada di bayanganku engga hanya bayang-bayang aja tapi juga diwujudkan. Oiya, rencana pernikahan yang kami inginkan itu hanya akad dan setelah itu syukuran pernikahan, makan-makan lah istilahnya. Nah, yang diundang juga hanya keluarga besar, tetangga sedikit dan tentu teman dekat kami. Jadi ngga makan banyak biaya, hm meskipun banyak juga. Wkwk. Dan ini masih rencana kami sih, semoga aja orang tua kita manut-manut aja. Aamiin.

9.8.19

Uring-uringan ngomongin pernikahan

"Aku tuh males ngomongin nikah, banyak keluar uang cuma buat 1 hari aja, aku juga ga gitu banyak uang, aku lebih mikirin gimana hidup selanjutnya setelah 1 hari itu"

Deg-degan aku saat dia ngomong begituuuu.
Disini saatnya aku berpikir keras bagaimana caraku mengakomodasi keinginanku namun disamping itu juga mengakomodasi keinginan pasangan yang ngga mau keluar uang banyak untuk hari H. Yha Alloh, se-ngga banyaknya budget nikah tuh pasti banyak ngga sih.. apalagi aku pengen di momen itu bisa kumpul dengan teman-teman dekatku, dekorasi cantik, makanan ngga repotin orang tua, makeup ringan, dress cantik. Hm kok yang aku sebutkan cenderung untuk diriku sendiri ya. Wkwk

Yha Alloh, semoga lapang dan mudah rejeki kami berdua. aamiin

8.8.19

Thursday Nostalgic

Pagi ini karena tidak ada kesibukan, kubuang waktuku dengan membuka album lama di laptopku. Dan ada beberapa foto yang mengenangkanku pada beberapa hal yang akan aku tulis disini.

2.8.19

Minder dengan asumsi orang

Kadang aku minder dengan yang orang asumsikan tentang hidupku. 

"calon suamimu kerja apa vin,"
"jualan, wiraswasta aja."
"jualan apa?"
"barang elektronik, hp,"
"wah, calon pengusaha ya vin, nanti disini buka toko, blablabla," (aaamiiin)

"ortumu ngapain di bontang ?"
"merantau ajaaa,"
"wah jangan-jangan bapakmu ini punya saham batubara di bontang sana, jadi pensiun dini," (aaamiiin)

Entah aku yang baper kah atau gimana tapi itu udah berlebihan banget sampe aku minder, hahahahaha, serius guys. Mungkin karena aku ga nyaman jadi pusat perhatian jadi kalo ada obrolan tentang kehidupanku rasanya ngga nyaman gitu ya. Entahlah. Hihi

Yang aku rasa ketika harus bolak-balik RS

Aku mau curhat nih,

Ehm.

Jadi sudah sebulan ini aku bolak - balik ke RS untuk ke poli gigi. Ada sekitar 6 kunjungan dalam sebulan kemarin, di hari kerja, dengan keadaan jarak tempuh RS ke kantor adalah 30-45 menit. Terus terang, capek. Apalagi aku ga berani naik motor sendiri, jadi mengandalkan Tasya buat antar aku ke RS. Tau dong keadaanku, perasaanku, bagaimana. Rasanya :

Random Siang Bolong (2)

Sesiang ini tiba-tiba inget, kok bisa-bisanya hari ulang tahunku juga hari pernikahannya mantan teman dekat pasanganku, wkwkwkwk. No, I know the world doesn't revolve around me, tapi kenapa pas ulang tahunku gitu, wkwk. Jadi inget dong tanggal 14 dia akad, terus tgl 16 pasanganku kondangan. uww.