Pages

7.12.20

A New Beginning - The Wedding

Bismillahirrahmanirrahim.. 
Alhamdulillahirobbil'alamiin. Pagi ini akhirnya kami berdua sah sebagai suami istri. Insya Allah menjadi pasangan sehidup semati, dalam suka duka sampai menua. 

Ya Alloh, limpahkan kasih sayang dan kebahagiaan dalam rumah tangga kami, luaskan rasa syukur dalam hati kami, lapangkan hati kami untuk selalu menerima jalan hidup yang engkau tetapkan, bimbinglah kami menjadi keluarga yang penuh barokah, menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. 

Aamiin ya rabbal'aalamiin. 

Pagi ini, kita bertemu lagi setelah beberapa hari menjaga jarak. Bertemu denganmu dalam acara bahagia kita, ngga terbayang rasanya. Aku bahagia, menyebut kamu sebagai suamiku, mendengar kamu menyebutku sebagai istrimu. Mas Luthfan sayangku, semoga aku bisa menjadi istri solehah, yang menjadi sejuknya hatimu dengan hanya melihatku. Moga Allah melindungi kita, rumah tangga kita. Aamiin ya rabbal'aalamiin.. 

11.10.20

A Little Step - Rekaman Suara

Sore ini aku habiskan waktu untuk membuka album lama kami. Foto, video, juga rekaman suara berhasil membuat aku bernostalgia. Suara 2 orang yang sedang berbunga-bunga, saling cinta. Denger suara kami 5 tahun lalu, rasanya ngga nyangka bisa sampai di titik ini. 

Bismillahirrahmanirrahim.. Moga Alloh merawat kasih sayang dalam hubungan kami berdua. 
Aamiin ya rabbal'aalamiin.. 

31.8.20

A Little Step - The Engagement

"Sehat, neng?" sapa ayahnya sembari aku menjabat tangannya.

30 Agustus 2020. 

Alhamdulillahirobbil'alamiin pagi itu pukul 10.00 keluarga Mas Luthfan tiba di rumah. Ngga ada fotografer, ngga ada dekorasi, hanya rumah yang sengaja di cat ulang agar terlihat bersih, kursi meja yang digeser berganti karpet, snack pasar yang baru beli pagi hari, masakan ala acara seadanya. Acara 3 jam tapi repotnya seminggu sebelum hari H. Hehe. 

Alhamdulillah.. Bismillahirrahmanirrahim.. moga Allah teguhkan niat kami, menikah untuk ibadah. 
Aamiin yaa rabbal'aalamiin.. 

29.7.20

A Little Step - Rencana Lamaran

"xx Agustus ke Kediri." 

Terkejut aku membaca pesan dari dia siang itu. Terharu, bahagia, gugup, finally the time is set and it comes closer. Semakin terang rencana-rencana yang awalnya masih di awang-awang. 

Bismillahirrahmanirrahim, yaa Allah yaa Baari', lancarkanlah.

10.6.20

Corona.

Hari ini 18 Syawal. Bulan depan adalah Bulan Haji. Orang-orang mulai membicarakan tentang pulang, aku ? Memikirkannya aja bikin degdegan. Aku kangen dengan bapak ibuk, tapi khawatir aku bawa virus buat mereka. Kayakny kalau aku pulang terus terjadi apa² dengan mereka, aku gabisa menyalahkan siapa² kecuali diriku sendiri. Gitu. Tapi ya kangen, tapi ya khawatir. Gitu aja terus. 

Sedih. 

Memikirkan lamaran aja aku pun ga sanggup. Too much to sacrifice. :(

26.5.20

Lebaran 2020

Hello, Hi !
Hari ini hari ketiga Idul Fitri 2020, dan udah masuk kerja. Dan aku teringat dengan blogku, jadi aku kembali kesini. Idul Fitri tahun ini ditengah-tengah pandemi Corona, memaksa kami untuk berlebaran di perantauan. Berat, tapi alhamdulillah terlewati sudah. 

Aku mulai hari pertama Lebaran dengan bervideo call dengan keluarga, rasanya mau nangis ketika ibuk dan bapak menyampaikan mohon maaf, padahal mah harusnya kami anak-anaknya yang harusnya meminta maaf karena belum bisa juga membahagiakan mereka. Selesai bervideo call, kami mulai menghadiri undangan dari rekan kerja disini. Oiya, aku baru menghubungi mas luthfan ketika selesai menghadiri undangan. Hari kedua kami lewati dengan beristirahat di kontrakan.

Kemarin aku rasakan kerinduanku yang mendalam dengan mas Luthfan, kerinduan itu hanya kupendam saja, karena kita pun gabisa berbuat apa-apa. Lebaran tahun ini harusnya aku di rumah, di Kediri, menunggu datangnya keluarga mas Luthfan untuk melamar. Sedih, tapi mau gimana. Gapapa, semoga Allah mudahkan kami dalam persiapan pernikahan kami sampai seterusnya rumah tangga kami berjalan. Aamiin yaa rabbal'aalamiin.

6.3.20

'sayang beberapa hari ini kamu ngga bilang met bobo.' 
'aku ngga mau hubungan kita penuh kecurigaan.' 

Dheg, seketika aku ingat bercandaanku yang bilang dia pasti copas. Yha Alloh pengen nangis, ngerasa bersalah. His tender heart, I don't know how hurt he is ngedengerin celotehanku yang ternyata dia cerna.

25.1.20

A Little Step - Rindu

Tiba-tiba aku ingat perjumpaan kami di pintu kedatangan Bandara Soekarno Hatta 25 Desember lalu. I run into him and give a hug. I never forget how our fingers intertwined during the journey heading to his home, telling me to calm down as it is my first time to meet my future parent in law. 

I feel warm and contented. I love you. 

A Little Step - Do I get their blessings ?

Jadi setelah berkunjung ke rumah mas Luthfan, bertemu orang tuanya, aku malah ngerasa minder. Do I get their blessing ?

'udah juga mau lamaran, kenapa mempertanyakan sesuatu yang ngga penting sih,' 

Itu penting tauuuuuuk, entah sih kenapa aku tu seringkali mempertanyakan sesuatu yang mungkin jawabannya akan membuatku sedih. Hadeuh. Entahlah. 

Kenapa aku memikirkan ini ? 

Awalnya baik-baik ajaa, hari pertama aku datang, mereka menyambutku dengan baik, mengajakku ke tempat makan langganan keluarga, etc etc. Hari kedua, disinilah kecanggungan itu terjadiiii. 

You know what, aku engga bantu ibu masak di dapur. Aku bantu cuci piring aja. Aku bantu nyapu dan nyuci piring juga tanpa sepengetahuan orang-orang gituuuu, yha tau lah ya kalo tipikal calon mantu yang diluar sana kan keliatan rajin bangeeeet, sedangkan aku enggaaaaa. Sumpah sih aku kepikiran banget, 'apakah aku jadi bahan omongan mereka juga ya? 'gimana ya menurut ibu, ibu kasih restu ngga ya?' hadeuh, sedih. 

Udah sering aku minta mas Luthfan nanya ke ibunya, kira-kira gimana tanggapan beliau tentang aku, tapi yha jawabannya gitu-gitu aja, jawaban yang berusaha meyakinkan aku. Ujung-ujungnya dia minta aku nanya teh Ayu dan aku maju mundur mau cerita kegelisahanku ke teh Ayu. Hh, sungguh.. 

5.1.20

Dedicated Post for 2019.

Tahun 2019 ini tahun yang lengkap. Lengkap sedihnya, lengkap bahagianya. Mari kita flashback.

Januari 2019 
Di bulan ini, aku ada pengumuman kelolosan cpns, dan aku lolos, alhamdulilah, namun dibalik itu semua, aku sedih, karena harus mempersiapkan perpisahanku dengan mas Luthfan. Ngga bisa bayangin LDR antar pulau, biasa LDR serang-kediri aja rasanya udah jauh bangetttttttt. Tgl 24 Januari ada jadwal pemberkasan, aku ke Jakarta sendirian karena kebetulan doi sedang pulang ke Serang, tapi akhirnya dia nyusulin ke tempatku pemberkasan, tapi tapi tapi, pemberkasan selesai 30 menit sebelum jadwal keretaku mengakibatkan pertemuan kami singkat saja. Aku ingat untuk mempersingkat waktu, kami naik goride, aku naik duluan, dia menyusul, sampai stasiun pse aku tunggu dia, ditengah kepanikan check in, waktu semakin menipis, dia datang, aku segera pamit kembali ke Surabaya. Sampe dalam kereta, aku nangis. Sedihhhhh.