Pages

5.1.20

Dedicated Post for 2019.

Tahun 2019 ini tahun yang lengkap. Lengkap sedihnya, lengkap bahagianya. Mari kita flashback.

Januari 2019 
Di bulan ini, aku ada pengumuman kelolosan cpns, dan aku lolos, alhamdulilah, namun dibalik itu semua, aku sedih, karena harus mempersiapkan perpisahanku dengan mas Luthfan. Ngga bisa bayangin LDR antar pulau, biasa LDR serang-kediri aja rasanya udah jauh bangetttttttt. Tgl 24 Januari ada jadwal pemberkasan, aku ke Jakarta sendirian karena kebetulan doi sedang pulang ke Serang, tapi akhirnya dia nyusulin ke tempatku pemberkasan, tapi tapi tapi, pemberkasan selesai 30 menit sebelum jadwal keretaku mengakibatkan pertemuan kami singkat saja. Aku ingat untuk mempersingkat waktu, kami naik goride, aku naik duluan, dia menyusul, sampai stasiun pse aku tunggu dia, ditengah kepanikan check in, waktu semakin menipis, dia datang, aku segera pamit kembali ke Surabaya. Sampe dalam kereta, aku nangis. Sedihhhhh.


Februari 2019 
Februari ini bulan dimana aku galau resign kapan karena gaada kabar kapan pemanggilan. Akhirnya memberanikan diri resign per 1 Maret. Di bulan ini, aku nikmati kegiatanku di Surabaya, jalan² dengan mba Rahma, jalan² dengan pacar, pokoknya aku nikmati setiap detik yang aku lewati di Surabaya. Hingga pengumuman pemanggilan tiba, tgl 28 Februari kami harus berpisah, berat, aku ingat gimana kami berpisah di pintu checkin. Kami saling berpeluk erat, dan aku ngga melihat wajahnya ketika melepas pelukan itu. Ngga balik badan pula untuk ngelihat dia. Sampai-sampai jaket ku tertinggal disana dan akhirnya hilang. Gapapa itulah beratnya perpisahan.

Maret 2019 
Aku sudah di Samarinda, menghabiskan 10 hari pertama bulan Maret di Samarinda, mengundang bapak dan ibuk untuk menjengukku, berkawan dengan tetangga kamar, beradaptasi dengan makanan, hingga akhirnya tiba pengumuman penempatan, dan aku ditempatkan di Nunukan. Dimana Nunukan itu ? Seketika aku langsung membuka Google Map dan memasukkan keyword Nunukan. Sebuah pulau berbatasan dengan Malaysia. 'Hmm, hutan² kah ini..' gumamku. Aku ingat sehari setelah sampai di Nunukan, aku sakit, pulang dari kantor aku segera mengunci diri dalam kamar, lalu aku video call mas luthfan, pecah tangisku, karena kurasakan sakit badanku.

April 2019 
Akhir Maret aku berangkat ke Jakarta untuk diklat, kusisihkan 2 hari sebelum diklat untuk bertemu mas Luthfan. Menginap di daerah blok M, kami habiskan waktu jalan² di icon² Jakarta, mencoba MRT yang saat itu hari terakhir promo gratis MRT. Pun dengan akhir April, seiring berakhirnya diklat, aku langsung menemui mas Luthfan. Kami habiskan 2 hari kami jalan² sekaligus belanja perlengkapanku sebelum berangkat ke Nunukan. Kembali ke Nunukan dengan flight dari Halim pukul 06.55 mengharuskan kami untuk berangkat dari hotel di kemang pukul 4 pagi.

Mei 2019 
Akhir Mei 2019 adalah waktunya mudik lebaran. Sungguh pengalaman yang memalukan sih sebelum mudik karena dalam rapat kantor, pak kepala kantor sempat ngga mengijinkan saya pulang lebih lama dengan alasan kakak saya menikah, 'kalau kamu ga hadir, kakak kamu gajadi nikah ?' hadeh, yawes terserah bapak ajaaa.

Juni 2019 
Mudik lebaran kusempatkan bertemu mas Luthfan lagi, 2 hari menginap di Surabaya, lalu pulang, berkumpul dengan keluarga.

Juli 2019 
Ordinary days.

Agustus 2019 
Pertama kalinya ngerasain Idul Adha di kampung orang. Syukurnya ditemani oleh mba Vivid dan mba Dwi disini. Alhamdulillah.

September 2019
8 September 2019 sore itu aku baru terbangun dari tidur siangku, melihat notifikasi WhatsApp, dan aku langsung terbangun kegirangan karena diperkenalkan dengan para tetehnya mas Luthfan. Uww. Senenggggggggggg. Rasanya udah kayak officially calon istri gituuuuu. Ehe. Alhamdulillah.

Oktober 2019 
Mulai menyusun rencana untuk mudik Nataru 2020.

November 2019 
Dinas di Sebatik selama sebulan dan ngga sabar akhir tahuuuuun.

Desember 2019
Yas ! Banyak highlight di bulan ini, ulang tahunku, berfoto dengan pak Jokowi, dan yang paling penting mudik akhir tahun. Mudik kali ini bener-bener melelahkan tapi worth it. Berawal dari kunjunganku ke Bontang, mengunjungi orang tua yang sudah setahun di Bontang. Berangkat dari Nunukan menggunakan speed boat dengan mba Vivid dan mba Iphe ke Tarakan, dari Tarakan kulanjutkan dengan pesawat TransNusa menuju Balikpapan. Dari Balikpapan menuju Bontang kutempuh dengan perjalanan darat, naik Travel Sunjaya. Tiba di pertigaan Bontang, aku dijemput bapak dengan bantuan teman. Tiba di rusun tempat bapak ibuk tinggal pukul 2 dini hari. Alhamdulillah.. waktu yang udah lama aku tunggu untuk bertemu ibuk bapak akhirnya tercapai juga.

Empat hari aku di Bontang, aku lanjutkan perjalanan ke Jakarta, menuju Serang. Yaaa, aku bertemu kedua orang tua serta keluarga mas Luthfan, entahlah, sekarang malah aku sibuk memikirkan apa yang dipikirkan orang tuanya tentang aku. Hmm, sediiiih. Btw aku senang berada di Serang, menjelajah kota kelahiran seseorang yang tersayang seperti mengenal lebih jauh lagi tentang dia. Menginap semalam di Serang, kami lanjutkan perjalanan ke Surabaya menaiki kereta berkelas Argo Bromo Anggrek dari stasiun Gambir. Ini pertama kalinya aku naik kereta dari stasiun Gambir, pertama kalinya juga naik kereta Eksekutif waw banget. Ehe. Oiya, di stasiun Gambir kami sempat bertemu dengan Sepupu mas Luthfan dari Bandung, dia bekerja di Chatime st.Gambir.

Tiba di Surabaya, aku menginap di Grand Darmo hotel, oiya mudik mewahku kali ini disponsori oleh Traveloka, wkwk, diskonnya banyak bangeeeet. Tiba di Surabaya, esok paginya kami dijemput travel untuk ke Blora, menghadiri pernikahan mba Vivid. Ternyata tempat menikahny mba vivid mayan jauh dari kota sehingga kami kesulitan mencari transportasi ke kota Blora untuk menuju stasiun Cepu. Disana aku bersyukur alhamdulilah telah mengajak mas Luthfan bersamaku, kalo sendirian, entahlah pasti aku merengek ke rekan² yang udah penuh semobil untuk numpang. Meski begitu, kami harus merelakan tiket kereta yang sudah kami pesan hangus karena kami masih terjebak di Blora pada saat jam kereta berangkat dan mengharuskan kami memesan tiket kereta di jam selanjutnya yaitu jam 17.25 dan ternyata delay sodara-sodara. Keberangkatan ditunda hingga pukul 19.25. Tapi engga apa, asal ada mas Luthfan aku merasa aman. Alhamdulillah. Tiba di Surabaya pukul 21.30, aku meluncur ke Grand Darmo Hotel, memberi kabar kepada mas Luthfan untuk istirahat esok hari karena lusa kita akan berangkat ke Kediri. Nyatanya pagi² ngajak jalan² CFD di taman Bungkul, he knows I love it. Sore hari aku berberes menitipkan barang-barangku dikos mas Luthfan karena besok pagi sebelum ke Kediri aku checkout dari Grand Darmo.

Dan perjalanan ke Kediri dimulai pukul 08.00 dari Surabaya. Tiba di Kediri pukul 11.00 kami memutuskan untuk mampir ke rumah bude Jum karena terlalu melelahkan jika harus tiba dirumah dulu. Dari bude Jum, bude Amin, pakde Maliki, Mas Tholib, kami lanjutkan perjalanan ke rumah Nurma, ada juga Margo. Senenggggggggggg. Akhirnya kami bertemu setelah sekian lama. Dari rumah Nurma, baru kami pulang kerumahku. Alhamdulillah. Menginap semalam lalu kami kembali ke Surabaya. Selesainya kunjungan kami ke Kediri, selesai pula agenda akhir tahun kami. Tinggal kami habiskan waktu di Surabaya. Sebenarnya ada rencana ke Malang namun pagi² ada insiden yang membuat kami ngga jadi berangkat. Wkwk. Gapapa di Surabaya pun kami merasa cukup. 

Hari ini, 5 Januari 2020. Aku sudah di Nunukan lagi. Kemarin, 4 Januari 2020 adalah pesawatku dari Surabaya ke Tarakan, aku tahan tangisku saat berpelukan dengan mas luthfan di boarding gate. Aku kuat ! Sampai di Tarakan pukul 19.30 langsung ke Hotel. Hari ini naik pesawat pukul 11.05 dari Tarakan, anehnya saat akan takeoff aku menangis, entah seperti ngga bisa ditahan lagi, aku ingat waktu² yang menyenangkan saat bersama dengan mas luthfan, ingat waktu yang menghangatkan bersama bapak dan ibuk. Rasanya seperti ya Allah sampe kapan ya mewek²an begini tiap mau balik. Tapi gapapa insya Allah tinggal 1 kali mewek mau balik ke tempat dinas karena tahun ini insya Allah kami menikah. Minta donaya ya teman² siapapun yang bacaaaaa. Aaaaamiiiiiin. 

Sabar nunggu mudik Lebaran ! Bismillah ! 
Anyway, terima kasih 2019 untuk semua kabar baiknya, bismillahirrahmanirrahim, salamkan kepada 2020 agar lebih banyak kabar baik untuk kami semua. Aaaamiiiin. 

No comments:

Post a Comment