Pages

25.1.20

A Little Step - Rindu

Tiba-tiba aku ingat perjumpaan kami di pintu kedatangan Bandara Soekarno Hatta 25 Desember lalu. I run into him and give a hug. I never forget how our fingers intertwined during the journey heading to his home, telling me to calm down as it is my first time to meet my future parent in law. 

I feel warm and contented. I love you. 

A Little Step - Do I get their blessings ?

Jadi setelah berkunjung ke rumah mas Luthfan, bertemu orang tuanya, aku malah ngerasa minder. Do I get their blessing ?

'udah juga mau lamaran, kenapa mempertanyakan sesuatu yang ngga penting sih,' 

Itu penting tauuuuuuk, entah sih kenapa aku tu seringkali mempertanyakan sesuatu yang mungkin jawabannya akan membuatku sedih. Hadeuh. Entahlah. 

Kenapa aku memikirkan ini ? 

Awalnya baik-baik ajaa, hari pertama aku datang, mereka menyambutku dengan baik, mengajakku ke tempat makan langganan keluarga, etc etc. Hari kedua, disinilah kecanggungan itu terjadiiii. 

You know what, aku engga bantu ibu masak di dapur. Aku bantu cuci piring aja. Aku bantu nyapu dan nyuci piring juga tanpa sepengetahuan orang-orang gituuuu, yha tau lah ya kalo tipikal calon mantu yang diluar sana kan keliatan rajin bangeeeet, sedangkan aku enggaaaaa. Sumpah sih aku kepikiran banget, 'apakah aku jadi bahan omongan mereka juga ya? 'gimana ya menurut ibu, ibu kasih restu ngga ya?' hadeuh, sedih. 

Udah sering aku minta mas Luthfan nanya ke ibunya, kira-kira gimana tanggapan beliau tentang aku, tapi yha jawabannya gitu-gitu aja, jawaban yang berusaha meyakinkan aku. Ujung-ujungnya dia minta aku nanya teh Ayu dan aku maju mundur mau cerita kegelisahanku ke teh Ayu. Hh, sungguh.. 

5.1.20

Dedicated Post for 2019.

Tahun 2019 ini tahun yang lengkap. Lengkap sedihnya, lengkap bahagianya. Mari kita flashback.

Januari 2019 
Di bulan ini, aku ada pengumuman kelolosan cpns, dan aku lolos, alhamdulilah, namun dibalik itu semua, aku sedih, karena harus mempersiapkan perpisahanku dengan mas Luthfan. Ngga bisa bayangin LDR antar pulau, biasa LDR serang-kediri aja rasanya udah jauh bangetttttttt. Tgl 24 Januari ada jadwal pemberkasan, aku ke Jakarta sendirian karena kebetulan doi sedang pulang ke Serang, tapi akhirnya dia nyusulin ke tempatku pemberkasan, tapi tapi tapi, pemberkasan selesai 30 menit sebelum jadwal keretaku mengakibatkan pertemuan kami singkat saja. Aku ingat untuk mempersingkat waktu, kami naik goride, aku naik duluan, dia menyusul, sampai stasiun pse aku tunggu dia, ditengah kepanikan check in, waktu semakin menipis, dia datang, aku segera pamit kembali ke Surabaya. Sampe dalam kereta, aku nangis. Sedihhhhh.