'apa ?'
'aku cinta kamu.'
Sedang antri didepan poli gigi. Kebetulan poli gigi disini bersebelahan dengan poli anak. Banyak ketemu bayi-balita, jadi pengen punya anak dongggg, tapi masih gabisa ngebayangin biayanya. Hahaha
Ngomong-ngomong tentang anak, rencananya aku menikah usia 27, mungkin punya anak ketika aku berusia 28. Ketika anakku berumur 20 tahun, usia awal masuk kuliah, aku berusia 48 tahun. Sepertinya aku harus benar-benar belajar mendidik anakku biar mandiri sejak dini. Bukan karena aku ngga mampu membiayai dia ya, tapi buat masa depan dia juga. Karena, aku di usia 26 tahun ini merasa menyesal ngga lebih awal bisa mandiri, terutama mengenai mandiri financial, mengembangkan skill sehingga benar-benar bermanfaat buat seenggaknya dirinya sendiri. Mendidik anak tu proses belajar ya.
Ngomong-ngomong tentang anak, pengen rasanya investasi dari sekarang untuk biaya pendidikan anak.
Tadi pukul 5 sore aku nyalakan air buat isi tandon, seperti biasa aku chat mba dwi untuk meminta tolong mematikan air kalo dia pulang, soalnya aku takut matiin kalo udah gelap. 21.59 hujan lebat mulai turun. Seiring dengan hujan turun, mba dwi mengabarkan dia engga pulang, langsung panik aku gimana air tadi siapa yang matiin. Aku coba mengekspresikan kepanikanku tapi gaada respon dari mba vivid, sedihnya aku. Kuberanikan diri buat menghubungi mas Anggi, serius deh aku gamau ngerepotin orang-orang yg terlalu banyak dalam hidupku kalo ngga terpaksa. Setelah cerita, lega udah aku, thank you mas Anggi, aku pun mulai menutup telingaku dan mulai memejamkan mata. Tiba-tiba mba vivid memanggil, 'airnya udah dimatiin sama izwan,' hadeuh bilang kek. Malunya akuuu, gara-gara masalah air aja melibatkan 6 orang.
Emang paling salah tu mengandalkan dan bergantung pada orang lain. Never again.