Pages

24.10.21

A NEW BEGINNING - THE LABOR AND DELIVERY

Rasanya memorable banget masa mendekati HPL sampai persalinan. Ke RS 38w 'udah mulai masuk panggul, tinggal nunggu aja', ke klinik 39w 'belum turun nih, banyak² induksi alami ya tapi kalo belum lahir juga gausah khawatir, hal yg normal untuk kehamilan pertama.' Dah lah makin rajin pagi sore jalan kaki, siang malem senam gymball. Tepat hari HPL gaada tanda² juga, akhirnya nangis pagi², terngiang² pertanyaan orang² 'kapan lahiran,' 'kok belum ada tanda²,' 'coba ini coba itu', ngerasa kurang dan nyalahin diri sendiri, akhirnya ikhlas si bayi mau lahir kapan. HPL+1 ke klinik di rujuk induksi ke RS. HPL+2 ke RS, ga nyangka dikasih pilihan induksi hari itu juga atau Cesar. Karena shock dan sama² baru, kami berdua mengiyakan aja diproses induksi. 

22 Oktober 2021
18.23 WIB nunggu hasil swab antigen, mulai khawatir 'bayi 3,5kg bisa ngga?' 'fisikku kuat ngga?' 'apa Cesar aja ya ?' Terus sadar 'lhah kan selama ini nunggu kontraksi buat pervaginam, giliran waktunya malah mau mundur aja?' akhirnya Bismillah aja. 
20.00 WIB infus pertama, gaada rasa apa², masih makan, ngabarin sana sini, mau tidur gabisa padahal udah diingetin @nurmapy buat tidur sebelum begadang besoknya. 
23.00 WIB infus kedua. 

23 Oktober 2021
01.40 WIB kontraksi 35 detik per 2 menit. 
02.05 WIB ketuban pecah.
02.37 WIB kontraksi 56 detik per 2 menit.
02.57 WIB pembukaan 7. 
03.26 WIB proses persalinan dimulai. 
03.42 WIB lahir dan aku ngga henti² mengucap alhamdulillah, karena ngga menyangka aku mampu melewatinya. 🥲

Mengingat² proses persalinan, sadar banget pentingnya support suami, dari awal kontraksi dikontrolnya caraku mengambil nafas, apalagi saat persalinan, suami ikut 'bantu' nafas biar nafasku ngga hilang ritme dan tetep fokus. Sampe proses jahit masih tetep pengen didampingi suami, karena disitu masih tetep harus kontrol nafas agar rasa sakit bisa teralihkan, tapi ya tetep, sakit euy, mana banyak pisan ga selesai². Thank you, love. It's the best decision to have you in my life.

Proses kehamilan dan persalinan membuatku paham tentang rapuh dan kuatnya wanita. Mood swing, hormon, pantangan ini itu rasanya itulah titik rapuhnya wanita. Dan kemudian menahan sakitnya cervical dilation hingga 10 level dan mengeluarkan bayi dari dalam perut, jangan ditanya seberapa sakitnya, dan ya, seorang wanita mampu melewatinya. Good job, momma ! 

No comments:

Post a Comment