Hari Sabtu tanggal 26 November lalu aku ke Semarang. Bukan, bukan untuk jalan-jalan, melainkan untuk mengikuti Job Fair di Universitas Diponegoro sana. Cukup mendadak sih rencanaku untuk berangkat kesana, H-2 keberangkatan aku baru pesan tiket kereta dan masih bingung mau menginap di hotel atau di kosan adek yang sedang kuliah disana. Setelah berunding dengan Ibuk, akhirnya aku mengalah untuk menginap di kosan adek aja. Sungkan sih sebenarnya, kan kosan cowo ya, khawatir penghuni lainnya ngga nyaman dengan kehadiranku disana.
Kereta Maharani berangkat dari stasiun Pasar Turi Surabaya pukul 06.00, aku berangkat dari kos sekitar pukul 04.45 ditemani mas Luthfan. Aku harap sih itu adalah perjalananku ke stasiun untuk liburan kita berdua, tapi engga, huhu. Sampai di stasiun Semarang Tawang pukul 10.30 aku sudah ditunggu adek di pintu kedatangan. Kami langsung beranjak dari stasiun ke lokasi Job Fair, sebenarnya sih kami berencana makan dulu, etapi saking bingungnya makan dimana jadi langsung aja ke lokasi Job Fair. Awalnya aku pikir lokasi Job Fair berada di Kampus UNDIP di gunung sana (aku liat di peta sih di gunung, ternyata engga juga, hehe) ternyata lokasi ada di Kampus UNDIP di dekat Simpang Lima Semarang.
Tiba di lokasi Job Fair, rameeeee, antrian buat registrasi masuk panjang banget sampai keluar tenda, syukurnya aku udah terdaftar jadi member Career Center UNDIP, jadi terselamatkan dari antrian itu. 2 jam aku berada di keramaian Job Fair, setelah yakin udah cukup apply di beberapa perusahaan, aku keluar dari area Job Fair, bertemu lagi dengan adek yang nunggu di depan pintu gerbang. Kami akhirnya memutuskan untuk makan, tapi teteeep, bingung makan dimana. Di jalan pun masih mikir-mikir mau makan dimana, sampe 2 kali muterin Simpang Lima yang saat itu sedang macet ahirnya memutuskan untuk makan di Lekker Paimo, Lekker yang menurut google terkenal di Semarang.

![]() |
Keramaian di Lawang Seu |
Destinasi selanjutnya adalah Kota Lama Semarang. Oh meen, aku suka banget tempat ini. Historical ambiencenya dapet banget. berada di tengah gedung tua membuat aku membayangkan tentang bagaimana gedung-gedung yang sekarang entah masih dipakai atau tidak, dulunya dimanfaatkan oleh penduduk kala itu. Setelah puas menikmati suasana bersejarah di Kota Lama, kami pun memutuskan untuk ke Semarang atas, ke kosan.
Sebelum pulang, ada destinasi terakhir yang kami kunjungi yaitu Museum Kereta Api Ambarawa. Perjalanan ke Ambarawa kami tempuh selama satu jam karena sempat tersesat disebabkan oleh gps yang ngga bisa diandalkan. Oh, saat di Museum Ambarawa itu ada jadwal tour menggunakan kereta uap, namun karena pukul 12.00 aku sudah harus meninggalkan Semarang, jadi kami ngga bisa berlama-lama di Ambarawa.
Menyenangkan bisa berwisata dengan saudara sendiri di tempat rantauannya. Tapi sempat emosional juga ketika aku kudu masuk peron untuk keberangkatan ke Surabaya. Maklum sih ya, kami saudara tapi jarang ketemunya karena sama-sama merantau. Hihi
Menyenangkan bisa berwisata dengan saudara sendiri di tempat rantauannya. Tapi sempat emosional juga ketika aku kudu masuk peron untuk keberangkatan ke Surabaya. Maklum sih ya, kami saudara tapi jarang ketemunya karena sama-sama merantau. Hihi
No comments:
Post a Comment