Pages

29.11.16

#LATEPOST Semarang Lagi

Hari Sabtu tanggal 26 November lalu aku ke Semarang. Bukan, bukan untuk jalan-jalan, melainkan untuk mengikuti Job Fair di Universitas Diponegoro sana. Cukup mendadak sih rencanaku untuk berangkat kesana, H-2 keberangkatan aku baru pesan tiket kereta dan masih bingung mau menginap di hotel atau di kosan adek yang sedang kuliah disana. Setelah berunding dengan Ibuk, akhirnya aku mengalah untuk menginap di kosan adek aja. Sungkan sih sebenarnya, kan kosan cowo ya, khawatir penghuni lainnya ngga nyaman dengan kehadiranku disana.
Kereta Maharani berangkat dari stasiun Pasar Turi Surabaya pukul 06.00, aku berangkat dari kos sekitar pukul 04.45 ditemani mas Luthfan. Aku harap sih itu adalah perjalananku ke stasiun untuk liburan kita berdua, tapi engga, huhu. Sampai di stasiun Semarang Tawang pukul 10.30 aku sudah ditunggu adek di pintu kedatangan. Kami langsung beranjak dari stasiun ke lokasi Job Fair, sebenarnya sih kami berencana makan dulu, etapi saking bingungnya makan dimana jadi langsung aja ke lokasi Job Fair. Awalnya aku pikir lokasi Job Fair berada di Kampus UNDIP di gunung sana (aku liat di peta sih di gunung, ternyata engga juga, hehe) ternyata lokasi ada di Kampus UNDIP di dekat Simpang Lima Semarang. 

Tiba di lokasi Job Fair, rameeeee, antrian buat registrasi masuk panjang banget sampai keluar tenda, syukurnya aku udah terdaftar jadi member Career Center UNDIP, jadi terselamatkan dari antrian itu. 2 jam aku berada di keramaian Job Fair, setelah yakin udah cukup apply di beberapa perusahaan, aku keluar dari area Job Fair, bertemu lagi dengan adek yang nunggu di depan pintu gerbang. Kami akhirnya memutuskan untuk makan, tapi teteeep, bingung makan dimana. Di jalan pun masih mikir-mikir mau makan dimana, sampe 2 kali muterin Simpang Lima yang saat itu sedang macet ahirnya memutuskan untuk makan di Lekker Paimo, Lekker yang menurut google terkenal di Semarang. 

Kami tiba di Lekker Paimo pukul 13.42, menulis pesanan, menyerahkan pesanan ke asisten penjual dan nunggu. Lama banget kita nunggu, kata adek emang sebelum dibuka pun pembeli udah banyak yang antri. Akhirnya kami baru mendapatkan lekker yang kami pesan pukul 14.55, lekker Telur Keju Sosis Tuna. Rasanya enakkkk, entah karena laper atau emang enak bodo amat dah yang penting enak, tapi emang di beberapa suapan terakhir rasanya enek, Berarti emang cukup nih porsi sekecil ini. Setelah perut kenyang rasanya badan fit lagi. awalnya kita berencana untuk pulang ke kos dulu sebelum jalan-jalan, tapi karena Lawang Sewu yang mau kita tuju tutup pukul 18.00 jadi kami putuskan untuk sekalian aja menuntaskan kunjungan-kunjungan ke tempat wisata, baru setelah itu pulang dan istirahat. 

Keramaian di Lawang Seu
Tiba di Lawang Sewu, ternyata sedang ada pameran Arsitektur. Kecewa sih, aku pikir 'ini namanya berkunjung ke pameran, bukan ke Lawang Sewu'. Abisnya gimana ya, ruangan yang harusnya jadi tempat memamerkan sejarah perkeretaapian Indonesia dijadikan stan-stan produk bangunan gitu. Di tengah halaman bangunan juga terdapat panggung dan stan makanan, mengurangi suasana historis Lawang Sewu. Tapi ya aku nikmati aja, cari spot-spot bagus buat foto-foto sama adek. hihi.

Dari Lawang Sewu kita beranjak ke destinasi selanjutnya, Klenteng Sam Poo Kong. Begitu masuk area klenteng aku takjub, luas banget dan gedeee bangettt. Ngga heran katanya Klenteng ini adalah Klenteng terbesar se Asia. Kata adek sih. Seriusan, dia udah kaya tour guide waktu nemenin aku di Semarang. Wkwk. Setelah selesei foto-foto, baca informasi di tiap objek, kami keluar dari area Klenteng, mencari masjid untuk menunggu waktu sholat maghrib. 
Destinasi selanjutnya adalah Kota Lama Semarang. Oh meen, aku suka banget tempat ini. Historical ambiencenya dapet banget. berada di tengah gedung tua membuat aku membayangkan tentang bagaimana gedung-gedung yang sekarang entah masih dipakai atau tidak, dulunya dimanfaatkan oleh penduduk kala itu. Setelah puas menikmati suasana bersejarah di Kota Lama, kami pun memutuskan untuk ke Semarang atas, ke kosan.

Sebelum pulang, ada destinasi terakhir yang kami kunjungi yaitu Museum Kereta Api Ambarawa. Perjalanan ke Ambarawa kami tempuh selama satu jam karena sempat tersesat disebabkan oleh gps yang ngga bisa diandalkan. Oh, saat di Museum Ambarawa itu ada jadwal tour menggunakan kereta uap, namun karena pukul 12.00 aku sudah harus meninggalkan Semarang, jadi kami ngga bisa berlama-lama di Ambarawa.

Menyenangkan bisa berwisata dengan saudara sendiri di tempat rantauannya. Tapi sempat emosional juga ketika aku kudu masuk peron untuk keberangkatan ke Surabaya. Maklum sih ya, kami saudara tapi jarang ketemunya karena sama-sama merantau. Hihi

No comments:

Post a Comment